Adalah sosok Chad Meng, salah seorang pekerja perintis di Google, konseptor yang merancang sebuah program untuk menciptakan suasana membahagiakan berbasic Altruisme di Google corporate.
Menurut wikipedia : Altruisme adalah niatan baik untuk perhatian terhadap kesejahteraan orang lain terutama disekitar kehidupan kita. Culture kebajikan ini sudah ada dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Biasa disebut etika emas.
Mengapa Google menjadi tempat kerja paling menyenangkan diplanet bumi ?
Ini salah satu rahasianya :
- gajinya besar
- safety risk rendah
- budaya kerja tidak kalu
- makan besar hingga cemilan gratis,
- disediakan tempat tidur siang,
- disediakan berbagai sarana olahraga & game
- desain kantornya ajib
- banyak spot selfie
![]() |
Atruism definition. click to enlarge |
Programnya banyak dan unik-unik, tapi saya mau berbagi satu saja yang menurut saya simple tapi mantul.
Meng mengajarkan sebuah latihan kontak pikiran selama 10 detik saja. Pikirkan dua orang yang ada di ruangan ini, lalu katakan dalam hati (inner voice) :
Saya mendoakan dengan tulus agar si A bahagia.
Saya mendoakan dengan tulus agar si B bahagia.
Latihan sederhana ini ternyata telah mengubah banyak orang. Setiap orang yang sudah mempraktikkan ini akan tersenyum dan merasa lebih bahagia dibanding 10 detik yang lalu.
Meng pernah mengajarkan praktik ini di sebuah seminar pada selasa malam. Dia menyarankan kepada audiens untuk mempraktikkannya besok saat kerja, 10 detik setiap jam. Pilih secara acak dua orang yang melintas di kantor. Karena ini cuma dalam pikiran, tidak ada hal yang menyulitkan atau memalukan.
Pada hari Rabu Meng mendapat email dari salah seorang yang mempraktikkan latihan ini :
I hate my work, I hate coming to work everyday. But I attended your talk on Monday, did the homework on Tuesday, and Wesnesday was my happiest day in 7 years.
Mengapa praktik ini begitu efektif untuk menciptakan suasana bahagia dalam hati ?
Ketika mempraktikkan latihan ini saya baru sadar bahwa sumber stress adalah karena kita sibuk memikirkan diri kita. Coba cek doa-doa kita. 99% untuk kebaikan, kebahagiaan, kekayaan diri kita sendiri.
Rasanya tidak pernah kita menyelipkan doa setelah sholat untuk tetangga yang lagi susah, tukang bakso yang malam-malam lewat, atau petugas PLN yang ngecek meteran. Padahal salah satu sumber kebahagiaan itu adalah melakukan kebaikan untuk orang lain: altruisme.
Dan sebaliknya, sumber ketidak bahagiaan adalah : selfishness egoisme, selalu aku aku dan aku. Karenanya, orang yang paling bahagia itu (mungkin) adalah para pemimpin besar yng bijak, para nabi dan Rasulullah.
Sebab : hidupnya, doa-doanya serta harapannya hanya untuk kebahagiaan orang lain, untuk masyarakatnya, umatnya.
Mungkin Chad Meng terinspirasi dari sini.
Jangan lupa bahagia, lets altruism.
No comments:
Post a Comment