oleh : nandar isnandar
Roberto Mancini
Siapa yng tidak mengenal mantan penyerang timnas Italy dari club Sampdoria ini. Ditangan dinginya kesebelasan Italy kembalikan martabatnya.
Ketika datang, tim Gli Azzurri baru saja menjalani salah satu episode paling memalukan dalam sejarah mereka. Di bawah asuhan pelatih Gian Piero Ventura, Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018.
Tiga tahun berselang, eks manajer Manchester City itu membuktikan bahwa Timnas Italia kembali ke masa kejayaan. Kini, di Piala Eropa, Nicolo Barella dan kawan-kawan ada di pemuncak group A.
Mancini membawa Italia tampil impresif dua tahun terakhir, serta performa menonjol di Piala Eropa 2020. Tak berlebihan jika mereka ditempatkan sebagai salah satu favorit juara.
Pola permainan Italy saat ini lebih Proaktif dng mengandalkan formasi dasar 4-3-3 pada semua pertandingan.
Pelatih menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil inisiatif menentukan tempo permaianan. Mancini jelas2 meninggalkan permainan stereotipikal para pendahulu Italia yang cenderung fokus pada soliditas pertahanan dan berupaya menyerap tekanan.
Francesco Acerbi dan kawan-kawan saat ini memainkan sepakbola progresif pada garis pertahanan tinggi dan berupaya merebut bola di area lawan.
Italia menjelma menjadi tim yang berupaya mendominasi pertandingan, tidak hanya berlaku ketika Italia menghadapi tim yng inferior tapi juga yang lebih superior sekalipun. Berani dan gemar memainkan garis pertahanan tinggi di mana jarak pemain paling belakang dan pemain paling depan tak boleh lebih dari 25 meter.
Tujuannya jelas: selain untuk melakukan jebakan offside, Roberto Mancini ingin timnya mempersempit ruang yang dimiliki oleh lawan sekaligus mempermudah dalam melakukan pressing dan sergapan.
Inilah yng disebut pola Pendek merapat dan Buru sergapnya Italy sekarang.
Meskipun lebih agresif, Italia tak melupakan pertahanan solid ala Catenacio warisan dari nenek moyannya.
Profile Pemain
Mancini memanggil lima pemain yang berusia 23 tahun ke bawah. Pilihan pemain sedang menapaki usia prima ini untuk dipadukan dng para pemain senior seperti Leonardo Bonucci, Nicolo Barella, dan Federico Bernadeschi.
Untuk tiga gelandang di sistem 4-3-3-nya, Mancini mengandalkan trio Jorginho, Marco Verratti, dan Barella. Jorginho dapat diandalkan sebagai pivot atau poros penyangga. Verratti dan Barella kapabel menjadi gelandang serang yang memiliki visi umpan tajam.
Lebih menarik jika meninjau profil pemain sayap. Sebagaimana diketahui dalam sejarahnya Italia bukanlah negara yang senang memainkan dan memproduksi winger. Namun, pd Piala Eropa 2020, Gli Azzurri justru kelebihan talenta di pos winger.
Yng lebih gila tim ini masih clean sheet sedari kualifikasi EURO 2000
No comments:
Post a Comment