Kota Guangzhou yng ajib
Saatnya harus berpisah dengan teman saya Koh Lie. Tidak ada pesta yng tanpa usai, demikian katanya menirukan falsafah China. Dia, seorang teman yng cepat baik dan cepat akrab. Seorang engineer China yng kreatif, cerdas, sekaligus guide handal selama saya Xplore di China.
Dari daratan China tengah dimulai dari kota Wuhan di Hubei. Kota yng kemudian tersohor karena asal mula virus Covid ditemukan. Wuhan adalah pusat manufacture modern China. Sebuah kota industri yng indah, banyak2 danau dan dilewati sungai Yangtze yng kesohor.
Dari kota ini, kami trus ketimur ke Huangshan. Salah satu gunung yng diagungkan di China. Dilanjut kebarat gunung Huasan yng mistis dan sangar untuk akhirnya sampai ke kota Chengdu
Sebuah kota yang memiliki sejarah peradaban panjang di Barat China. Chendu juga merupakan tempat konsevasi Giant Panda. Sebuah kota yng menawarkan banyak kuliner halal karena masyarakat china muslim banyak yng berdomisili dengan bahagia dan damai dikota ini.
Chendu yng masuk dalam propinsi Sichuan. Letaknya di sisi barat dataran China. Sudah dekat dengan Nepal, Banglades, Tajkistan dan juga Kota Xinjiang. Namun dari Chengdu untuk meneruskan kekota kota diatas harus melewati dataran Tibet.
Setelah pamit pada Koh Lie dkk, saya akan lanjut Lone explore ke kota Guangzhou. Kota terpelajar, metropolis dan terkenal dengan ilmu pengobatan dan kedokteranya itu.
Berbareng dengan perayaan natal saya memasuki kota ini, suasana kota yng gemerlap semakin bling bling dengan lampu2 dan lampion lampion dihias thema kelahiran Isa.
Kacau balau langsung menyergapku dihari pertama dikota Guangzhou tanpa ditemani Koh Lie.
Kacau balau langsung menyergapku dihari pertama dikota Guangzhou tanpa ditemani Koh Lie.
Walaupun sudah dipinjami kartu provider China dan di hotel, bisa pakai wifi tetap saja rasa galau menyergap.
Katanya sih biar bisa dipakai untuk telepon apabila keadaan membutuhkan. Sementara aktivasi PVN masih ngadat ngadat gitu.....huuh cukup panik.
Oh yaa teman2 perlu tahu bahwa :
Backpacker ke China haruslah good preparation. Cz, tidak gampang lho bertanya di sini. Masyarakatnya tidak English friendly.
So, perlu disiapkan : seperti paket data internet, penterjemah aksara Mandarin untuk setiap tujuan, gambar-gambar tempat tujuan.
Dan yng penting download aplikasi PVN yng bisa menjebol atau unblock playstore. Cz, pemerintah China dengan sempurnyanya bisa memblokir google facebook dan messos sejenis.
Bisa dibayangkan,
sendirian dikota megapolitan segede Guangzhou ini tanpa google maps.
Di China semua harus memakai Baidu, originally made in China. semacam mesin pencari pengganti google. Aplikasi PVN katanya bisa membuka blokiran Google dan facebook tapi nyatanya ngadat2 trus dan tentu membuat stress.
Namun 09.00 pagi siap semuanya : tas punggung, glove, sun glasses dan yng penting Camera mirorrless Fuji andalan saya. Status aplikasi PVN juga belum lancar, ini berarti google map tidak bisa diretas. saya akan mencari statasiun metro dg bertanya ke publik. Tentu siap2 dng bahasa tarsan.
Pertama, Saya bertanya kepada pegawai hotel dengan menunjukkan peta subway. Dia gagal faham. Katanya berjalan saja kearah kanan kurang lebih 30~35 menits, Alahasil saya berjalan sampai mendekat waktu azhar tidak menemukan petunjuk apa2.
Pertama, Saya bertanya kepada pegawai hotel dengan menunjukkan peta subway. Dia gagal faham. Katanya berjalan saja kearah kanan kurang lebih 30~35 menits, Alahasil saya berjalan sampai mendekat waktu azhar tidak menemukan petunjuk apa2.
Inisiatif Telkomsel #266* untuk buka paket internet harian 150 rebuan debet kartu hallo. Saya kutak-katik tetap tidak bisa, untuk akhirnya menyerah dan kembali ke penginapan.
Sesampai di hotel, saya gunakan idea call a friend, message ke Koh Lie, agar dituliskan dalam bahasa Mandarin di mana letak stasiun metro.
Dan....
Klutik, dia mengirimkan permintaan saya.
Hari ke dua di Gaungzhou
Tulisan mandarin yng dikirim Koh Lie semalam ternyata sakti.
Kalimat itu sama saktinya dengan mantra Expectonya Patronum Harry Potter atau bim salabimnya Bau Nawa.
Hari ke dua di Gaungzhou
Tulisan mandarin yng dikirim Koh Lie semalam ternyata sakti.
Kalimat itu sama saktinya dengan mantra Expectonya Patronum Harry Potter atau bim salabimnya Bau Nawa.
Wus sampailah ketujuan stasiun metro hanya selama sesruputan kopi panas. Di stasiun metro yng serba modern itu semua tujuam terbuka lebar.
Bak diterangi cahaya berkilauan, disertai tersibaknya tirai kabut yang menyelimuti.
Dng bekal tulisan mandari Everybody bersikap seperti peri-peri cantik dan melambai yang menunjukkan jalan setelah saya minta mereka untuk membaca tulisan di hp tersebut. SEMPURNA.
Lets exlpore the loss treasure and hidden paradise kataku dalam hati.
Next, saya tetap akan menggunakan teknik call a friend agar dituliskan bahasa mandarin untuk urusan tanya tanya semacam ini.
Dng bekal tulisan mandari Everybody bersikap seperti peri-peri cantik dan melambai yang menunjukkan jalan setelah saya minta mereka untuk membaca tulisan di hp tersebut. SEMPURNA.
Lets exlpore the loss treasure and hidden paradise kataku dalam hati.
Next, saya tetap akan menggunakan teknik call a friend agar dituliskan bahasa mandarin untuk urusan tanya tanya semacam ini.
Di station Metro, Petunjuk disediakan dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Peta subway jelas dan gamblang, arah jalan jelas. Perjalanan terjauh yng sampai 3 kali ganti sub hanya 7 yuan (Rp. 14.000). Perjalanan dekat hanya 4 yuan.
Jadi,….nikmat manakah yng anda dustakan.
Tinggal sentuh tujuan pada screen di mesin tiket, pilih berapa orang, masukkan yuan, maka Anda seakan sudah sampai tujuan yuuhuui.
Di dalam keretapun, petunjuk stasiun berikutnya dan stasiun pemberhentian ditampilkan dalam bentuk running text. Jadi Anda tidak perlu tolah toleh dan bertanya pada orang sebelah, bahkan memanggil kernet(Bang…bang…Bungurasih stop yaa ....ha ha ha
Malam itu seolah berjalan tanpa rasa kantuk.
Malam itu seolah berjalan tanpa rasa kantuk.
Seperti halnya kota ini, suasana kota hidup sepanjang malam. Bagi shopaholic atau penggemar shopping disnilah surganya barang branded.
Yng saya tahu untuk laki laki : mulai dari Manhattan, Arrow, Kenzo, Milano Hugo Boss sampai Aigner tersedia kemleler dan itu semua Original.
Tapi jangan berharap anda surprisse menemukan tulisan made in usa atau Italy ..semuanya made in China.
Harganya jauh lebih murah [pakai banget) dibanding anda belanja di Orchard road Singapore.
Saya pulang cukup larut bisa dibilang dinihari. Namun, kondisi fisik tetap bugar terjaga, untuk lanjut exploring esok hari.
Rasanya terlalu sayang untuk melewatkan tiap sudut sudut kota yng penuh pesona ini. Dari Canton Park yng gemerlap dg towernya yng berganti ganti warna sampai ke street food yng semuanya ajib dan menakjubkan.
yuukks....
Bersambung : Visit To China @4
street food dan wisata kuliner halal
No comments:
Post a Comment