oleh : nandar isnandar
Frasa kalimat ini berasal dari lagu berjudul Three Lions dinyanyikan band rock asal Liverpool, The Lightning Seeds. Lagu itu dirilis pada 1996 sebagai lagu ofisial Piala Eropa 1996 di Inggris.
Three Lions kemudian diadopsi secara luas sebagai nyanyian dukungan ketika Inggris bertanding.
Kamsud dari Coming home adalah sepakbola (turnamen besar) kembali digelar di tanah kelahiran.
Inggris dianggap sebagai tempat asal sepakbola modern karena rumusan awal permainan ini dicetuskan di Britania pada abad 19. Kini, istilah sepakbola kembali pulang bermakna kembalinya trofi turnamen antarnegara ke pelukan Timnas Inggris yang terakhir juara di Piala Dunia 1966.
Sekilas,
footballs coming home terdengar seperti optimisme atas kesuksesan Inggris. Namun, lagu Three Lions sebenarnya bukan nyanyian yang mengobarkan nasionalisme.
Ketika suporter Inggris menjadikannya sebagai mars kejayaan pun lazim saja.
Mars optimistis itu akan semakin memenuhi stadion Wembley, kerana Inggris berhasil mencapai final Piala Eropa 2020.
Benarkah ini sangat mempengaruhi kesemua elemen yng terlibat Euro 2020. Termasuk penalty inggris di injury time saat lawan Denmark ? Bahkan seorang Arsen Wenger pun mempwrtanyakan kepemimpinan wasit yng tidak memastikan pelanggaran tsb.lewat VAR yng ada dipinggir lapangan. Katanya di sport TV.
Panitia penyelenggara tentu saja membantah. Akan tetapi menurut saya :
Partai final tanpa Inggris memang tidak menjual.
Saya ambil dari beberapa Sumber :
No comments:
Post a Comment