Monday, June 21, 2021

SEPAKBOLA PERANCIS

oleh : nandar isnandar

Kenapa tim Perancis sangat difavoritkan juara Euro 2020 ?

Squad yang mentereng dihuni pemain papan atas liga elite. Juga penyandang Champion World Cup 2018. Merupakan alasan yng cukup untuk menempatkan Tim Perancis sebagai unggulan utama Euro 2020. Saking bertaburnya bintang, seolah sepakbola fantasi atau Tim PlayStation.

Bahkan : theanalyst.com   :  https://theanalyst.com/eu/2021/06/breaking-down-our-euro2020-predictive-model/
membuat tabulasi prediksi berdasarkan bursa taruhan dan data Stats Perform. 

Hasilnya Paul Pogba dkk mencapai >20% kans sebagai juara.  Sedangkan unggulan lain tidak mencapai 15%.

Setelah mengalahkan Jerman tentu saja probabilitas Perancis semakin gradasi.

Mari saya ajak flash back sebentar ke World Cup 2018. Kalau disimak ternyata Perancis mampu menang tanpa perlu tampil mendominasi. Diantara para semifinalis, Les Blues mencatatkan angka terendah dalam metrik indikasi :

Penguasaan bola

Rata-rata tembakan

Kualitas peluang.

Nyatanya, mereka hampir selalu menang.
Kok bisa yaa ?

Sekarang, kita coba melihat saat Perancis mengalahkan  Jerman pada Rabu 16/6/2021 di Alianz Arena.  Apabila mereview statistik, Der Panzer terlihat lebih unggul dan layak menang. Anak asuh Joachim Loew lebih dominan dalam penguasaan bola yng mencapai  >62%.

Gol tunggal Les Blues pun merupakan gol bunuh diri yang bisa saja disalah artikan sebagai keberuntungan semata.

Lawan mungkin lebih sering menekan Perancis. Namun, itu bukan berarti zona pertahanan Raphael Varane dkk bisa dikendalikan. Defender Les Bleus selalu berhasil menjaga zona jarak tembak ke gawang sedemikian rapat dan selalu sigap mengantisipasi aliran bola ke area Magic Square [garis 16 mtr depan gawang]

Perancis justru membiarkan Jerman bermain di sepertiga pertahananya, tetapi defender Perancis selalu sukses menutup akses operan mereka ke magic square.
Raphael Varane dan kawan-kawan juga tidak terburu-buru intercept merebut bola karena lebih memilih control permaianan dengan disiplin Zona Marking.

Pada situasi dan kondisi yng diperhitungkan, Perancis melakukan sergapan.  Ketika menguasai bola, mereka berupaya menyerang seefisien mungkin dengan pasing2 akurat, menempatkan bola ke ruang kosong di belakang pertahanan lawan yng sudah terlanjur ikut naik terlibat penyerangan.

Tactical serangan seperti ini potensi keberhasialnya tinggi. Mengingat : Skill level gelandang Perancis capable untuk memberikan umpan kejut yng akurat dengan timing yng tepat.

So, Inilah senjata utama Perancis, serta ditunjang penyerang yng punya speed serta naluri mencetak go seperti Mbappe Grizmann dan Benzema.

Perancis menunjukkan untuk menjadi juara tidak harus bermain cantik serta penguasaan bola yng dominan.

Apabila Perancis berhasil leading lebih awal, maka pertandingan semakin menjadi miliknya. Pasalnya, lawan akan mengambil risiko lebih untuk attacking, disisi lain Kylian Mbappe selalu siap penetrasi ruang di belakang bek  dengan kecepatannya.

Intinya tim Perancis selalu memainkan sepakbola pertahanan bawah [ retreat] dan counter attack pada timing yng tepat.

Sepintas memang mirip pola dasar Catenacionya Italy era Enzo Bearzot atau Arigo Sachi di tahun 1982.
Atau ini sebuah modernisasi dari sistim itu.  Namun demikian, pola Perancis belum sampai disebut sepakbola negatif.

Pembedanya adalah,  pada Catenacio penjagaan dilakukan secara : Man to Man Marking sedangkan Les Blues melakukanya secara : ZONA Marking.
Ini bisa dimaklumi mengingat sang pelatih Perancis : Didier Deschamp dibesarkan di club Juventus.

Peringatan bagi tim yng mengutamakan possesion football tapi abai balancing.

No comments:

Post a Comment

SURGA

Eksperimen apa yang paling tidak masuk akal sepanjang sejarah ? Menciptakan surga. Manusia pernah mencoba untuk menciptakan surga. Suatu t...