oleh : nandar isnanda
Strategi yng dipakai Swis saat melawan Perancis adalah : Determnasi - Adu Fisik serta antisipasi bola2 balap atas Counter attack Prancis dengan mereduksi ruang agar tidak mudah ditusuk [penetrasi].
Berhasil.
Satu lagi yng saya lihat sangat briliant adalah : Merusak lapangan tengah.
Diinisiator oleh Granit Xhaka, midfielder Arsenal ini pantas menjadi Man of The Match partai Prancis VS Swiss.
Disisi lain,
Sepakbola mengalir ala TIKI TAKA yng dipakai Spanyol, apabila dilakukan secara sempurna [ minim error dlm control dan passing ] menurut saya sangat sulit dilawan dng fisik dan determinasi [ baca sepakbola otot ] ala Swis.
Apabila anda dikurung dan diintimidasi dari menit ke menit sepanjang babak, anda hanya dipaksa berlari kesana kemari tanpa bisa mendapatkan bola.
Selanjutnya Gol hanya menunggu waktu.
Masalahnya, finishing touch Spanyol kurang killer. Kurang bisa membunuh.
Saat melawan Kroasia kebuntuaan ini nyaris mencapai frustasi tingkat dewa.
Sampai akhirnya pemain belakang César Azpilicueta ikut naik, yng bisa membuat gol membuka kebuntuan. Setelah leading, TIKI TAKA mengalir sempurna.
Gol gol lanjutan flowing seperti otomatis.
Sangat menarik bukan.?
Mampukah Swiss membuat Spanyol frustasi, salah control, salah passing dan selanjutnya diajak adu fisik.
Prediksi
Spanyol 60% : 40% Swiss
No comments:
Post a Comment