oleh : nandar isnandar
Saat membaca cerita tentang Luka Modric kecil menendang-nendang bola di halaman parkir sebuah hotel yang menjadi tempatnya mengungsi karena perang Yugoslavia.
Saya teringat tulisan wartawan kompas Ian Situmorang dalam paragraph menterjemahkan Soccer in Sun and Shadow, karya Galeano.
Suasana hati Bola bisa tak menentu. Di tengah jalan ia bisa berubah pikiran dan memutuskan melengkung keluar alih-alih memasuki gawang.
Pada dasarnya ia mudah tersinggung. Ia tak senang ditendang dengan dendam. Ia lebih suka dibelai, dicium dan dibuai dengan dikontrol di dada atau kaki.
Dia sangat membanggakan dirinya karena ia tahu: Setiap kali ia melayang dengan anggun ke udara ada banyak hati yang berbahagia dengan penuh harap, dan ada banyak hati yang remuk redam saat ia jatuh di tempat yang tak diinginkan.
Salah satunya pendukung Portugal ha ha ha
Bola itu bulat tapi ga bulat2 amat sih...karena masih bisa diprediksi bukan ditebak.
No comments:
Post a Comment