Dua pertandingan Home Timnas Garuda bulan ini ibarat menyongsong badai di GBK Jakarta.
● Jepang ranking 18 FIFA atau ranking 1 Asia adalah lawan terberat secara tehnis.
● Arab Saudi rangking 53. Dibawah *Coach asal Prancis Herve Renard* Arab Saudi pernah mengalahkan Argentina di World Cup Qatar.
● Sedangkan Timnas Garuda baru bisa mencapai ranking 130 FIFA.
Kehadiran pemain diaspora yang merumput di klub Eropa plus talenta terbaik dari Liga 1, memberikan rasa optimisme Timnas Garuda untuk memberikan perlawanan. Selain itu, Timnas punya pemain ke 12. Pemain itu bernama SUPORTER.
Walaupun dng perasaan harap2 cemas, mereka datang memenuhi GBK dng dukungan semangat dan yel2 heroik.
Kali ini publik dan PSSI menuntut Coach STY bisa membuat taktik ambil point. Saatnya menunjukan kemampuan, apa benar seorang Coach yng bisa keluar sebagai juara didalam situasi yng dibutuhkan
Pun, Pemerhati bola mulai mempertanyakan taktik STY yng kurang paten. Line up sering ber-ubah2, termasuk penunjukan kapten tim. Situasi yng bisa berpengaruh pada kekompakan.
Jepang dan Arab Saudi merupakan tim yng tangguh dalam possession football [penguasaan bola]. Keunggulan tehnis ini tentu akan dimaksimalkan mendominasi lapangan tengah.
Khusus Jepang ditambah sangat piawai dalam memainkan tempo serta rajin melakukan pergerakan tanpa bola.
Sedangkan Arab Saudi cenderung lebih individual dlm membuat XG.
Kembali ke pertanyaan diatas : Apa bisa meraih point ?
STY mengatakan : Sudah sering melawan Japan, baik sbg pemain ataupun Coach.
Dalam sepakbola ada filosofi taktik yng mengatakan : Ketika tidak memungkinan membuat XG [expected goal] dari open play, kenapa tidak dari bola mati.
Jawaban optimis tsb, bisa diprediksi bahwa STY akan membuat beberapa taktik yng relevan :
1. Analisis mendalam terhadap pemilihan Starting Eleven. Kali ini STY tidak ingin blunder menentukan line up
2. Pendekatan taktik defensif dibanding bermain secara terbuka. Dng lini pertahanan yang rapat untuk meminimalis ruang bagi pemain lawan.
3. Taktik ini tentu akan menguras stamina dan sarat emosional. Timnas dituntut bermain Cool & Calm. Boleh melakukan pelnggaran apabila diperlukan dng catatan tidak di zona strategis khususnya didalam box.
4. Transisi cepat adalah kunci. Pada saat menguasai bola melakukan umpan terobosan ke sayap atau depan dng long passing. Cz, bermain build up dari bawah sangat beresiko, mengingat Jepang punya pressing sangat agresif.
5. Dengan taktik transisi, peluang ambil point untuk draw terbuka. Disamping kemungkinan bisa membuat XG dari serangan kejut.
6. Tiga kemungkinan bisa terjadi, ketika Timnas bisa melakukan Counter attack atau serangan kejut. Yaitu : (a) Serangan gagal (b) Peluang membuat XG (c) Terjadi pelanggaran.
7. Memaksimalkan Set Piece dari bola mati, baik free kick atau corner kick bisa diconversi menjadi gol.
Dua pertandingan home ini akan menjadi ujian objectif bagi Timnas Garuda dan kelanjutan contract STY.
Itu konsekuensi profesional
Good Luck Timnas Garuda 🇲🇨Malang 12 November 2024