Tuesday, June 23, 2020

WHAT NEXT

oleh : nandar isnandar
click to enlarge
Sekarang ini sudah 3 bulan lebih, banyak orang menghabiskan waktunya untuk  di rumah. Physical distancing, sebisa dan sampai batas maksimal kemampuan.

Seorang teman wanti-wanti agar dlm keadaan seperti ini menulis harus mampu memberikan dorongan semangat, uplifting.
Bukan sesuatu yang mudah...dlm hatiku.

Website, twitter dan online media, yang langsung menyapa saat pertama dibuka adalah soal virus dan masih begitu seterusnya. Buka YouTube juga idem. Group group WA juga sama atau tak jauh-jauh dari itu.

Group MTBer, yang biasanya isinya bully-bully-an dan buat2 schedule gowes weekend ke destinasi aneh2 juga sama. Postingan dan forward canda khas Indonesia pun tak jauh dari masalah Covid 19.

Kedepan, sejauh ini tidak ada yang berani memperkirakan walau hanya prediksi.
Semua kesukaan, hoby, hangout rame2 dan kebiasaan traveling bahkan masa depan salaman (shackhand) harus bersabar untuk adaptasi bisa menyesuaikan.

Siaran Liga sepakbola Eropa, GP, F1 tidak ada kepastian kapan tayang langsung.
3 bulan dirumah, lihat televisi kalau isinya bukan berita corona ya sinetron yng sedih2an trus yng nonton sedih betulan.

Yang penghasilanya dari dunia usaha, yng kecil, yng umkm, yng jasa, dlm kondisi burem bin kabur. Ga tahu klo bussiness yng gede yak.

Penjadwalan anak sekolah, mahasiswa, masuk class room lagi menjadi tidak jelas kapanya.

What Next.

Dari kehidupan kampus saja, sederet dunia usaha sudah dan mulai tiarap. Rumah2 kost, catering, warung makan, loundry, tenaga assisten rt, transportasi dan banyak lagi yng bergantung sepenuhnya pada kehidupan kampus.

Gugus tugas penanggulangan Covid sih ada, Tapi penanggulangan ekonomi kagak ada. Memang orang sakit aja yang dipikirin.
Orang yang nggak sakit tapi usahanya yng sakit kagak dipikirin. Ujung-ujungnya vacant, bangkrut, akhirnya kelaparan dan mati juga..

Yang namanya pengusaha memang harus selalu memikirkan what's next. Bersiap mengantisipasi apa pun yang bisa terjadi ke depan. Jangka pendek, menengah,  panjang.

Bagi yang terus berpikir what's next, efek paling ditakutkan dari pandemi ini bukan hanya korban jiwanya. Melainkan dampak ekonominya. Kita semua sibuk atau disibukkan oleh angka pertumbuhan penderita, yang sembuh, dan yang meninggal setiap hari.

Tapi, tidak pernah ada laporan harian, mingguan, atau bulanan yang menyebut berapa jumlah orang kehilangan pekerjaan. Seperti jadi rahasia umum, tapi tidak boleh disampaikan secara umum.

Yowis....
Toh saya asalnya juga Bonek.
Kita ini pemberani....(salam satu nyali).
Kita berani berusaha di tengah keputusan yang tidak pernah pasti.
Cukup bismillah...mugo2 slamet.

Anyway, apa tips Anda menghadapi hari-hari "menarik" ke depan? Mungkin mau berbagi dengan yang lain di kolom komentar di bawah.

Thursday, June 18, 2020

ORANG TANPA GEJALA

Oleh : nandar isnandar
click memperbesar
Dilihat dari perpektif awam.
Menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Kemenkes, OTG adalah seseorang yang tidak bergejala tapi berisiko telah tertular virus corona dari pasien Covid-19.
Selain itu, OTG memiliki kontak erat dengan kasus positif Covid-19.

Sangat sulit untuk mengetahui ciri-ciri para OTG. Sebab, mereka tidak mempunyai gejala virus corona.

Lantas siapa OTG :
bisa saya
bisa juga anda
bisa keluarga kita
bisa teman kita
bisa teman olahraga kita
bisa teman hang out kita
bisa teman ibadah kita
bisa juga orang yang baru kita temuin semalem atau tadi pagi atau barusan.
bisa orang yng kita kenal juga engga
Upss....mulai melebar prakiraan yaa

Dimana OTG ini :

bisa dimall, di kafe, bisa ditempat ibadah, di kampus, di kereta, tranportasi umum, ditempat pertemuan, dimana-mana.

Apa bahaya OTG
Karena dia bawa virus.
Tiap orang punya sistem imune tubuh yng beda-beda. Bsa jadi dia kuat akan tetapi anda tidak, atau anda kuat sementara orang dirumah kita ga kuat.
ini potensi transmisi, potensi tertular.

Sebaikanya HINDARI OTG jangan ambil RESIKO.

Bagaimana caranya
Sedang kita ga tau siapa OTG
Anggap semua orang adalah OTG, termasuk diri kita.

Dirumah saja deh
Dan  tetap hati2 dng  New Normal, saat olahraga bareng, kumpul bareng dsb.
Cz, kondisi masih BAHAYA

Bosan dirumah..
Bisakah kamu bayangin, banyak yang udah positf, diisolasi di RS, trus kangen banget sama rumah dan keluarganya.

Banyak bersyukur dan bersabar.
Jangan gara-gara ada status New Normal kita kayak orang euforia langsung ngacir kemana-mana disuka...loss ga pakai control.
Jangan sia-siakan pengorbanan 3 bulan kita.

Inget, orang yang akan kita temui mungkin saja OTG. Kalau terpaksa HARUS keluar rumah, pakai apd dan patuhi protokoler, dan bawa hand sanitizer.

Sepulang kerumah, lepasin dan tanggalin  semua diluar termasuk masker atau langsung rendam air sabun atau disfektan.
Jangan sentuh apa-apa dulu dan langsung mandi.

Covid tidak sesederhana soal sakit atau sehat. Jika yang kena virus langsung sakit mungkin urusannya ga serumit ini.
Yang sakit tinggal kerumah sakit yang sehat bisa beraktifitas biasa.

Masalahnya
Ada yang sudah kena virus masih berkeliaran dimana-mana yang kita gak tahu.

So, tinggal kita sendiri toh yg tentuin.
Berharap: Semoga kita sekeluarga sehat2 saja dan tidak terjangkit.

Semoga ALLAH SWT melindungi kita
aamiin

Pertengahan Juni 2020.


Referensi :
 https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/16/193200423/duduk-perkara-pernyataan-membingungkan-who-soal-otg-corona

 https://www.jawapos.com/internasional/09/06/2020/who-ungkap-fakta-baru-otg-tak-memicu-penularan-virus-korona/

SURGA

Eksperimen apa yang paling tidak masuk akal sepanjang sejarah ? Menciptakan surga. Manusia pernah mencoba untuk menciptakan surga. Suatu t...