Oleh : nandar isnandar
Pada jaman dulu dalam cerita2 legenda, penyakit sejenis Convid 19 ini disebut Pagebluk. Hanya Seorang satria piningit dengan kesaktian, kepintaran serta wibawa dan pusakanya yng mampu mengentaskan masyarakat bebas dari Pagebluk yng mewabah luas spt ini.
Bahkan, Seorang ahli keris menghubungkan kembalinya keris Pangeran Diponegoro dari museum Leiden yng dibawa langsung Raja Belanda Willem Alexander sebagai pertanda gaib untuk menghalau wabah corona. Benarkah?
Pada jaman now, satria piningit itu jelas sosok Presiden atau tokoh lain apabila ada ?
Apa pusaka sakti yng dimiliki selain kemampuan dan kapasitas Presiden.
Pusaka pertama adalah RS dan Test Lab :
Test utk Pagebluk CONVID-19 itu apa sdh ada di tanah air ? Apabila ada, itu diwajibkan atau inisiatif sendiri dengan artian bayar sendiri.
Kalau harus bayar sendiri, akan menjadi kendala untuk meminta mereka datang ditest positif atau negative spt yng sudah dilakukan di Korea.
Apabila harus dirawat, apa langkah berikutnya.
Kalau harus mengisolasi diri sendiri, apa dan bagaimana petunjuknya?
Darisini saja Satria Piningit ehh ...Presiden harusnya sdh memberikan arahan yng jelas lewat pembantunya.
Diam bukan selalu emas.
Mudah2an tidak terjadi, tapi apabila Convid 19 akan lebih massive di penduduk INA yng saat ini diatas 270 jeti, kapasitas Satria Piningit mengharuskan mengeluarkan Ajian LockDown.
Ada beberapa Requirement ditambah regulation yng saklak untuk memutuskan Lock Down region atau kota Cz, sistem dan step of work lockdown berbeda dg isolasi atau karantina
1.kota atau region diisolasi
2.rakya tdk diboleh keluar rumah kecuali urgent
3 Rakyatnya Patuh.
4.Aparatnya Tegas dan Keras
5. Kebutuhan Pokok tersedia
6. Pemerintah menyediakan makan kinum secara delivery ke rakyatnya.
7.para medic dan relawan siap jihad untuk negaranya.
8.kota disterilkan dan penduduknya diperiksa door to door untuk data dan rehab.
Apa mampu Satria Piningit ?
Atau menempuh jalan kedua : ditangani secara regular seperti wabah endemik seperti DBD biasa bukan perkuan wabah pandemik.
dok...dokk...dokk.....